Google Клас
GeoGebraGeoGebra Клас

Pythagoras

Sejarah Teorema Pythagoras Teorema Pythagoras pertama kali ditemukan oleh seorang filsuf dan matematikawan asal Yunani bernama Pythagoras. Namun, rumus teorema pythagoras pertama kali digunakan sudah sejak 1900-1600 SM oleh masyarakat Cina dan Babylonia. Selain itu, pada tahun 800 dan 400 di kitab Baudhayana Sulba Sutra di India. Alasan mengapa akhirnya nama pythagoras yang diabadikan sebagai nama teori tersebut karena Pythagoras lah yang berhasil membuktikan rumus ini secara matematis.

Materi Teorema Pythagoras rumus teorema pythagoras ini merupakan cara untuk menghitung sisi-sisi dari segitiga siku-siku, di mana segitiga siku-siku memiliki tiga sisi, yaitu sisi alas, sisi tinggi, dan sisi miring atau hipotenusa. Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, bagi kalian yang belum mengetahui seperti apa bentuk segitiga siku-siku, berikut adalah gambarnya: Teorema pythagoras berbunyi: “Di dalam sebuah segitiga siku-siku diberlakukan kuadrat dari sisi miring sama dengan jumlah kuadrat dari sisi-sisi lainnya”. Dengan demikian ketiga sisi segitiga siku-siku memiliki hubungan yang saling terikat. Teorema ini memiliki dua sifat wajib yang dimiliki, yaitu hanya berlaku pada segitiga siku-siku serta harus diketahui minimal dua sisi lebih dulu untuk bisa menentukan sisi lainnya. Sedangkan tujuan dari teori ini pada dasarnya untuk menentukan panjang dari salah satu sisi suatu segitiga siku-siku. Adapun untuk sebuah segitiga siku-siku sebenarnya sangat mudah karena salah satu karakteristik dari segitiga siku-siku adalah memiliki salah satu sudut 90o. Namun, teori ini juga bisa digunakan untuk menghitung panjang diagonal dari sebuah persegi atau balok dan kubus yang bentuknya juga seperti segitiga siku-siku. Untuk pengembangannya teori ini juga bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti misalnya untuk membuat wahana flying fox, perosotan, dan bahkan jalan tanjakan. Rumus Teorema Pythagoras Seperti yang telah dipaparkan di atas, bunyi dari teorema pythagoras menyebutkan bahwa sebuah segitiga siku-siku dengan penanda a,b,c, maka sisi kemiringannya (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dari sisi lainnya. Misalnya, sebuah segitiga memiliki alas a dan tinggi b, maka sisi kemiringannya adalah c. Artinya, jumlah kuadrat dari sisi c sama dengan jumlah kuadrat dari sisi a dan b. Berdasarkan bunyi dari teorinya, berikut ini adalah cara untuk menghitung segitiga siku-siku dengan rumus teorema pythagoras: Sesuai dengan gambar segitiga di atas maka rumusnya adalah: Mencari sisi kemiringan: c2 = a2 + b2 Mencari sisi alas: b2 = c2 - a2 Mencari sisi tinggi atau samping: a2= c2 - b2 atau dapat diartikan bahwa a sisi tinggi, b sisi alas, dan c sisi miring.