Google ClassroomGoogle Classroom
GeoGebraGeoGebra Classroom

PRISMA

A. Pengertian Prisma Prisma adalah bangun ruang yang dibentuk oleh dua bidang sejajar dan kongruen sebagai alas dan tutup, serta beberapa sisi tegak berbentuk persegi panjang. Bentuk alas prisma dapat bermacam-macam, seperti segitiga, segiempat, segilima, hingga segi-n, dan jenis prisma biasanya dinamai berdasarkan bentuk alasnya. Contohnya, jika alas berbentuk segitiga, maka bangun tersebut disebut prisma segitiga, dan jika alas berbentuk segilima, disebut prisma segilima. Ciri paling mendasar dari prisma adalah bahwa semua sisi tegaknya berbentuk persegi panjang dan tinggi prisma selalu merupakan jarak tegak lurus antara alas dan tutupnya. Prisma banyak digunakan sebagai model dalam memahami volume bangun ruang yang alasnya tidak selalu persegi atau persegi panjang, sehingga konsep prismatik sangat penting dalam geometri dan aplikasinya. Secara ringkas, prisma memiliki karakteristik umum berikut:

  • Memiliki dua sisi sejajar yang kongruen sebagai alas dan tutup.
  • Sisi-sisi tegak berbentuk persegi panjang.
  • Jenis prisma ditentukan oleh bentuk alasnya.
  • Tinggi prisma adalah jarak tegak lurus antara alas dan tutup.
B. Ciri-ciri Prisma Ciri-ciri prisma dapat dijelaskan secara umum untuk semua jenis bentuk alas, sehingga dapat diterapkan pada berbagai variasi prisma.
  • Memiliki dua sisi sejajar dan sama bentuknya, yaitu alas dan tutup.
  • Memiliki sisi tegak sebanyak jumlah sisi pada alas (misalnya alas segitiga: 3 sisi tegak).
  • Semua sisi tegak berbentuk persegi panjang.
  • Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki panjang yang sama.
  • Memiliki titik sudut sebanyak dua kali jumlah titik sudut pada alas.
  • Diagonal ruang hanya muncul pada sisi tegak tertentu (tergantung bentuk alas).
  • Bangun ini dapat diiris tegak lurus dengan hasil irisan yang selalu berbentuk sama seperti alas.

Bagian-Bagian Prisma (Misalnya pada Prisma Segilima)

C. Jaring-jaring Prisma Jaring-jaring prisma adalah hasil membuka prisma melalui rusuk-rusuknya sehingga semua sisi datarnya terlihat di bidang dua dimensi. Jaring-jaring prisma terdiri dari:

  • 2 bangun datar kongruen sebagai alas dan tutup (bentuknya sesuai jenis prisma).
  • Beberapa persegi panjang sebagai sisi tegak, jumlahnya sama dengan banyaknya sisi pada alas.
Deskripsi visual (tanpa gambar): Bayangkan sebuah prisma segitiga. Ketika salah satu rusuknya dibuka:
  • Dua bangun segitiga akan tampak sebagai alas dan tutup.
  • Di sampingnya terdapat tiga persegi panjang yang tersambung berderet membentuk sisi tegak prisma.
Prisma dengan alas segilima akan menampilkan dua bangun segilima, dan di sekelilingnya terdapat lima persegi panjang. Jaring-jaring ini membantu siswa memahami bahwa luas permukaan prisma berasal dari gabungan alas + tutup + seluruh sisi tegak.

Jaring-Jaring Prisma Segitiga Sama Sisi

D. Rumus Prisma Rumus prisma secara umum dibangun dari luas alas dan tinggi prisma. Rumusnya sangat fleksibel karena dapat digunakan pada berbagai bentuk alas (segitiga, segilima, dan lainnya). 1. Rumus Volume Prisma Volume prisma dirumuskan sebagai: V=Luas Alas×Tinggi Keterangan:

  • Luas Alas menyesuaikan bentuk alas (misal: segitiga, segiempat, segilima, dsb).
  • Tinggi (t) adalah jarak tegak lurus antara alas dan tutup.
Contoh konsep: Jika alas berbentuk segitiga dengan luas 30 cm² dan tinggi prisma 12 cm, maka volume prisma = 30 × 12 = 360 cm³. 2. Rumus Luas Permukaan Prisma Luas permukaan prisma merupakan jumlah semua sisi yang membentuk bangun tersebut. Rumus umum: L=2×Luas Alas+Keliling Alas×Tinggi Keterangan:
  • 2×Luas Alas mewakili alas dan tutup.
  • Keliling Alas×Tinggi mewakili total luas seluruh sisi tegak yang merupakan persegi panjang.
Inti dari rumus: Semua sisi tegak dapat dianggap sebagai selimut prisma, yaitu persegi panjang panjangnya keliling alas dan tingginya tinggi prisma.

Volume dan Luas Permukaan Prisma (Misalnya pada Prisma Segitiga Siku-siku)