Kegiatan Belajar 3: Hubungan Peluang Empirik dan Peluang Teoritik
Kompetensi Dasar
3.11 Menjelaskan peluang empirik dan teoritik suatu kejadian dari percobaan 4.11 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang empirik dan teoritik suatu kejadian dari suatu percobaan
Tujuan Pembelajaran
Aktivitas
Pada aktivitas sebelumnya kalian telah mempelajari peluang empirik melalui percobaan pelemparan jemparing ke 3 bagian sasaran/bandulan. Kalian juga telah mempelajari peluang teoritik melalui menentukan banyak titik sampel dan ruang sampel dari percobaan hompimpa dan pelemparan dadu. Sekarang kalian akan mempelajari hubungan antara peluang empirik dan peluang teoritik melalui percobaan pelemparan koin. Perhatikan penjelasan berikut
Melempar Koin
Pada suatu pertandingan sepakbola perlu ada keputusan untuk menentukan tim mana yang lebih dahulu melakukan tendangan kick off untuk memulai permainan dan tim mana yang dapat memilih sisi lapangan untuk bermain. Untuk itu, keputusan diambil berdasarkan pelemparan koin. Kedua tim akan memilih sisi angka atau sisi gambar.
Wasit akan melempar koin dan mengamati sisi koin yang terlihat dari atas. Tim yang memilih sisi koin yang terlihat, berhak memutuskan untuk melakukan kick off atau memilih sisi lapangan.
Percobaan pelemparan koin digunakan karena dinilai dapat membuat kedua tim mempunyai kemungkinan yang sama untuk memutuskan melakukan kick off atau mendapat sisi lapangan yang diinginkan. Misalkan adalah kejadian muncul angka dan adalah kejadian muncul gambar. Berapakah peluang muncul sisi angka atau sisi gambar pada setiap pelemparan?
Apakah peluang (peluang teoritik) muncul angka dan gambar sama?
Apakah percobaan melempar koin pada pertandingan sepakbola adalah percobaanyang adil (fair)? Mengapa?
Untuk menyelidiki apakah percobaan pelemparan koin dapat menghasilkan keputusan yang adil, lakukan percobaan melempar koin menggunakan applet di bawah ini sebanyak 50 kali dan catatlah hasilnya ke dalam tabel.
Sekarang jawablah pertanyaan berikut
Berapakah peluang empirik kemunculan masing-masing sisi angka dan sisi gambar? Apakah hampir sama?
Bagaimanakah kriteria percobaan yang adil? Apa hubungannya dengan nilai peluang kejadian?
Apakah menurut kalian jika dilakukan percobaan yang semakin banyak maka nilai peluang empirik akan mendekati nilai peluang teoritik?
Buatlah kesimpulan mengenai hubungan peluang empirik dan peluang teoritik!